Nagaraya.id, Samarinda – Agar dapat menghadirkan Pemilihan Umum (Pemilu) yang cerdas bagi pemilih dari generasi milenial, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim menggelar diskusi bersama organisasi mahasiswa. Bertempat di Setiap Hari Kopi pada Rabu malam (18/1/2023).
Ada dua narasumber dalam diskusi tersebut. Adalah Buyung Marajo dari Pokja 30 dan Ida Farida dari Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (Uinsi) Samarinda. Diskusi mengusung tema ‘Pengawasan Partisipatif Rakyat Mengawasi Pemilu’.
Ketua Bawaslu Kaltim Hari Darmanto dalam pembukaan diskusi menuturkan, alasan pihaknya lebih memilih anak muda untuk membuat sesi diskusi, sebab jiwa muda atau gen milenial sekarang lebih mempunyai kekuatan dalam menentukan. Namun usia muda bukan persoalan utamanya, melainkan kesadaran para anak muda yang dapat membawa dan menjaga kualitas pemilu nanti.
Terlebih, Hari mengatakan, selama ini Pemilu selalu diwarnai dengan adanya transaksi sentimental mengenai ras, agama, politisasi sara dan sebagainya.
“Kita mau transaksi pemilu kita, itu transaksi pikiran. Bahwa anak-anak muda ini, bisa memeriksa pikiran partai politik, serta calon yang disediakan partai politik,” ucap Hari saat diwawancarai awak media.
Dia menyebutkan, jika seumpama gen milenial lebih memilih proporsional tertutup. Maka partai politik tetap bisa menyajikan calon-calon yang nantinya duduk ditentukan oleh parpol yang dapat memaknai kepentingan publik.
Mengingat bahwa demokrasi bakal melahirkan kepemimpinan yang akan menggunakan kekuasaannya untuk mewujudkan tujuan negara.
“Memajukan kesejahtraan umum mencerdaskan bangsa,” pungkasnya.**