
Bupati Edi saat mencoba salah satu jajanan di Festival Ramadan Maluhu. (kontributor nagaraya.id)
Nagaraya.id, Tenggarong – Semarak Ramadan tiba kembali di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Safari Ramadan yang meriah akan menghiasi setiap sudut masjid dan langgar, mengundang partisipasi aktif dari seluruh warga. Dengan semangat kebersamaan, Karang Taruna, Pemerintah Kelurahan, dan berbagai organisasi masyarakat bersinergi untuk menyelenggarakan festival yang telah menjadi tradisi tahunan ini.
Selama minggu pertama bulan suci, dari 25-30 Maret, Kelurahan Maluhu akan berubah menjadi pusat kebudayaan dan keagamaan. Beragam lomba yang dirancang untuk menambah kemeriahan festival ini antara lain lomba azan, hafalan surah, kaligrafi, cerdas cermat, habsy, dan gerakan sahur, yang semuanya terbuka untuk partisipasi warga lokal.
Tri Joko Kuncoro, Lurah Maluhu, mengungkapkan antusiasmenya terhadap Festival Ramadan. Sebab, ihwal ini adalah kegiatan rutin di Maluhu.
“Ini adalah kali keempat kami menyelenggarakan acara ini dengan harapan lebih besar,” terangnya pada Ahad (17/3/2024).
Masjid Al Musawarah di RT 08 dipilih sebagai pusat kegiatan festival tahun ini. Selain serangkaian kegiatan religi, akan ada juga bazar yang menampilkan produk-produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Anggaran untuk festival ini diperoleh dari berbagai sumber, termasuk dana bantuan pemerintah kelurahan dan kontribusi dari masyarakat.
“Kami berharap dengan gontong royong seluruh pihak, rangkaian kegiatan festival ini akan berjalan lancar,” tutur Joko.
Festival Ramadan di Maluhu tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan peningkatan keimanan, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat ekonomi lokal melalui dukungan terhadap UMKM.
“Dengan kegiatan yang dirancang untuk semua umur, festival ini menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap peserta dan pengunjung,” sebutnya.
Terpisah, Bupati Edi mengatakan kegiatan di Kelurahan Maluhu ini bagian dari menguatkan kebersamaan selama Ramadan. Kegiatan ini harus bisa mendorong motivasi terutama generasi muda. Kegiatan ini juga bagian dari pengembangan syiar Islam di kalangan generasi muda yang harus cinta festival-festival nuansa Islami.
“Maka dari itu nuansanya harus berbasis pada islami sehingga esensinya bisa dikemas dengan baik,” ujarnya.
Bupati Edi menambahkan, festival ini juga merupakan kolaborasi dengan para pelaku usaha mikro yang ada di Maluhu. Untuk peningkatan ekonomi sehingga punya kesempatan dan waktu berjualan pada momen kegiatan seperti ini.
“Kolaborasi semacam ini harus terus dikuatkan dan dipertahankan, bukan hanya dari sisi keagamaan saja tetapi juga sisi ekonomi kerakyatannya harus didorong dan ditingkatkan,” pungkasnya. (ADV/DiskominfoKukar)