
Disketapang telah mengalokasikan dana sebesar Rp6 miliar dari APBD 2024 untuk investasi pangan masa depan di Kukar. (dok. nagaraya.id)
Nagaraya.id, Tenggarong – Demi langkah strategis untuk memajukan ketahanan pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kutai Kartanegara (Disketapang Kukar) telah mengalokasikan dana sebesar Rp6 miliar dari APBD 2024. Investasi ini ditujukan untuk pembangunan lumbung padi yang akan diberikan kepada kelompok tani di berbagai desa, sebagai upaya mendukung sektor pertanian yang berkelanjutan.
Kepala Disketapang Kukar, Sutikno mengungkapkan bahwa inisiatif ini mencakup pembangunan tiga unit lumbung pangan, enam unit lantai jemur, dan dua Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi. Desa Mulawarman Tenggarong Seberang, Desa Sebuntal Marangkayu, Handil Terusan Anggana, Sumber Sari Loa Kulu, dan Kelurahan Sungai Merdeka akan menjadi lokasi penyaluran lantai jemur. Sementara itu, Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, akan mendapatkan lumbung pangan.
“Desa Beringin Agung Samboja dijadwalkan untuk menerima bantuan lumbung pangan dan RMU,” ujarnya pada Jumat (22/3/2024).
Di sisi lain, Desa Sidomulyo Kecamatan Tabang akan diberikan fasilitas lengkap yang mencakup lantai jemur, RMU, dan lumbung pangan. Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 6 miliar, dengan rincian Rp 3,6 miliar untuk lumbung pangan dan Rp 2,6 miliar untuk lantai jemur, termasuk RMU seharga Rp 470 juta. Program ini dianggap sangat vital bagi petani di Kutai Kartanegara, yang sering menghadapi masalah pasca panen, terutama terkait tempat penjemuran padi.
“Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa banyak padi dijemur di jalan, terutama di daerah pedesaan, yang berisiko menurunkan kualitas padi dan menyebabkan kerusakan saat proses penggilingan,” jelas Sutikno.
Dengan langkah ini, Disketapang Kukar berharap dapat memberikan dorongan signifikan bagi petani untuk meningkatkan produksi padi, memastikan kualitas hasil panen, dan pada akhirnya, memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi tantangan serupa di sektor pertanian.
“Untuk perubahan anggaran 2024 atau 2025, kami berencana mengalokasikan sekitar Rp 30 miliar, karena ini sangat penting untuk masa depan pertanian kita,” tegasnya menutup perbincangan. (Adv/Diskominfo Kukar)