![](https://www.nagaraya.id/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-11-at-11.47.57.jpeg)
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin Saat Festival Etam Begenjoh. (Ist)
Nagaraya.id, TENGGARONG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menghadirkan event budaya tahunan, Etam Begenjoh 2024, yang digelar di Alun-alun Merdeka, Kota Malang. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 18 Mei 2024 ini terbuka untuk umum, termasuk wisatawan mancanegara.
Festival budaya ini menampilkan berbagai atraksi dan kegiatan yang memperkaya pengalaman pengunjung, seperti Beseprah—makan bersama masyarakat dengan sajian makanan khas Kutai, olahraga tradisional seperti lomba gasing, egrang, dan bakiak, serta talkshow kebudayaan. Tak ketinggalan, penampilan seni budaya Kukar yang meliputi budaya pesisir, budaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dan budaya Dayak pedalaman turut meramaikan acara.
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, hadir langsung untuk menyemarakkan Etam Begenjoh 2024. Dalam sambutannya, Rendi menjelaskan bahwa festival ini akan dilaksanakan di tiga kota, yaitu Kota Malang, Kota Yogyakarta, dan Kota Makassar.
“Bulan depan kita hadir di Yogyakarta, dan terakhir di Makassar,” ujar Rendi.
Lebih lanjut, Rendi menyatakan bahwa tujuan utama Etam Begenjoh adalah mempromosikan seni budaya, kuliner, olahraga tradisional, dan bahasa Kutai di kancah nasional.
“Ini adalah ajang momentum memperkenalkan budaya kita secara nasional, terlebih saat ini Kukar merupakan wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN),” jelasnya.
Ketua Pelaksana Etam Begenjoh 2024, Rafif Fitrayasa, mengungkapkan bahwa event ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Malang, bahkan beberapa wisatawan mancanegara turut hadir untuk menyaksikan berbagai atraksi dan kegiatan yang disajikan.
“Kegiatan ini memang terbuka untuk umum, termasuk wisatawan mancanegara juga turut hadir,” ucap Rafif.
Terkait talkshow kebudayaan, Rafif secara khusus berharap Bahasa Kutai dapat menasional seperti Bahasa Betawi yang dikenal dan digunakan oleh banyak orang dari berbagai daerah.
“Kukar sebagai mitra IKN, sedini mungkin untuk kita perkenalkan budaya yang ada, termasuk Bahasa Kutai. Kita ingin Bahasa Kutai seperti Bahasa Betawi yang menasional,” paparnya.
Rafif juga memberikan apresiasi tinggi kepada Bupati dan Wakil Bupati Kukar, Edi Damansyah dan Rendi Solihin, atas perhatian dan dukungan mereka terhadap mahasiswa dan pelajar yang sedang menimba ilmu di perantauan.
“Mereka benar-benar memperhatikan mahasiswa dan pelajar yang di luar daerah, termasuk himpunan mahasiswa. Selain itu, mereka juga sangat mendukung program-program kerja yang dibuat mahasiswa,” jelasnya.
Etam Begenjoh 2024 tidak hanya melibatkan Dispar dan himpunan mahasiswa/pelajar, tetapi juga mendapat dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Pendapatan Daerah Kukar. Event ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal kepada masyarakat luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara. (Adv/DisparKukar)