Nagaraya.id, Samarinda – Menghadapi arus globalisasi yang kian kuat, Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) meluncurkan upaya serius untuk melestarikan budaya lokal melalui pengenalan olahraga tradisional kepada masyarakat. Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga, AA. Bagus Sugiarta, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap olahraga tradisional sebagai bagian dari identitas budaya Kaltim yang perlu dijaga dan diwariskan.
Upaya ini terinspirasi dari kesuksesan pengembangan olahraga tradisional di Yogyakarta yang telah berhasil dijadikan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
“Kami melihat bagaimana Yogyakarta berhasil mengembangkan olahraga tradisional sebagai budaya hidup yang mengakar di masyarakat. Kami ingin membawa semangat yang sama ke Kalimantan Timur untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya olahraga tradisional,” kata Bagus, Sabtu (26/10/2024).
Bukan sekadar nostalgia budaya, inisiatif ini juga dirancang sebagai langkah untuk memperluas pilihan aktivitas fisik di Kaltim. Dengan memperkenalkan olahraga tradisional dalam berbagai acara, mulai dari festival budaya hingga kegiatan sekolah, Dispora Kaltim berharap generasi muda akan tumbuh dengan kebanggaan akan olahraga khas daerah.
“Kami ingin masyarakat melihat olahraga tradisional ini sebagai simbol kebanggaan daerah, bukan hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya yang perlu dipertahankan,” lanjutnya.
Dispora Kaltim kini tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari sekolah hingga komunitas olahraga lokal, guna menjangkau generasi muda sejak dini.
“Koordinasi ini penting agar anak-anak dan pemuda Kaltim mengenal, mencintai, dan nantinya melestarikan olahraga tradisional sebagai bagian dari jati diri mereka,” ujar Bagus.
Dispora Kaltim optimistis, dengan program ini, olahraga tradisional bisa menjadi magnet budaya baru bagi masyarakat Kaltim sekaligus warisan yang lestari.
“Kami berharap langkah ini akan memperkuat identitas budaya lokal dan membangkitkan rasa bangga masyarakat Kaltim terhadap warisan leluhur,” tutupnya. (Jay/Yus/ADV/Dispora Kaltim)