
Kegiatan olahraga.
Nagaraya.id, Samarinda – Pengukuran Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) di Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi dua rintangan utama, yakni tantangan pengumpulan data akurat dan keterbatasan anggaran. Kondisi ini memaksa Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim untuk menerapkan strategi bertahap dalam melaksanakan tugasnya di provinsi yang terdiri atas 10 kabupaten/kota itu.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Sugiarta, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya memilih untuk memprioritaskan pengukuran di lima kabupaten/kota terlebih dahulu.
“Kami harus mengatur anggaran dengan cermat. Tahun ini, kami fokus mengukur lima kabupaten/kota, dan sisa wilayah akan dilakukan di tahun-tahun berikutnya. Pendekatan bertahap ini diharapkan dapat mengoptimalkan hasil pengukuran,” ujarnya.
Bagus tak memungkiri bahwa langkah tersebut diambil karena kondisi keuangan yang terbatas. Meski demikian, ia optimistis metode bertahap ini akan membantu Dispora Kaltim mencapai target pengumpulan data yang lebih maksimal.
Upaya ini sekaligus menunjukkan tantangan pengelolaan olahraga di Kaltim. Sebagai provinsi dengan luas wilayah signifikan, kebutuhan anggaran untuk program pembangunan olahraga sering kali bertabrakan dengan kendala birokrasi dan alokasi dana.
Dispora Kaltim berharap pendekatan bertahap ini dapat menjadi solusi jangka panjang. Dengan pengumpulan data yang lebih sistematis, pengukuran IPO diharapkan tak hanya lebih akurat, tetapi juga memberikan peta jalan yang jelas bagi pengembangan olahraga di seluruh wilayah Kaltim. (Jay/Yus/ADV/Dispora Kaltim)